Kamis, 22 November 2012

Where Is The Map Of Palestine !!!

Harian The Guardian dari Inggris minggu lalu menerbitkan sebuah peta dunia yang terbaru. Dan pembaca bisa mengunduh peta dunia tersebut. Penulis segera mengunduh peta tersebut, dengan sebuah pertanyaan besar yang sudah lama nangkring di kepala, dimana letak negara Palestina? Ternyata, peta dunia terbaru ini belum menyebut nama Palestina, namun hanya menuliskan Jerusalem dan Israel & West Bank serta Libanon di kawasan Timur Tengah.

Bagi rakyat Indonesia, (negara) Palestina dikenal sebagai sebuah kawasan d Timur Tengah yang selalu bergejolak dan melakukan perlawanan terhadap negara Israel. Perjalanan panjang orang-orang Palestina untuk menemukan kembali rumah mereka sungguh sangat sulit. Mereka terbuang di beberapa negara di kawasan Teluk khususnya Yordan, Lebanon, Suriah dan Mesir. Belum lagi yang harus terbuang hingga ke Eropa dan Amerika dan mungkin kawasan lain di dunia.


Pertanyaan besar itu sudah lama nangkring di kepala dan makin penasaran ketika dalam sebuah percakapan dengan dosenku di kampus (Universitas Pasundan ) yang menyatakan bahwa Palestina bukanlah sebuah negara? Saya berdebat dengan dosenku, karena setahuku, Palestina sudah menyatakan kemerdekaannnya dan diproklamirkan oleh Yasser Arafat, pemimpin PLO dan juga pemimpin besar Palestina. Jika mereka memang belum diakui sebagai sebuah negara berdaulat, berarti penduduk Palestina juga kemungkinan besar tidak memiliki paspor. Untuk hal ini, saya belum menanyakan kepada beberapa teman. Salah satu alasannya, bingung untuk menanyakan apakah mereka memiliki paspor untuk bepergian meninggalkan negaranya atau hanya dokumen perjalanan laksana paspor.

Ketika Palestina diproklamirkan oleh Yasser Arafat, serta merta Indonesia menjadi salah satu negara di luar kawasan Teluk yang mengakui kemerdekaan Palestina. Sebagaimana Palestina di tahun 1945 merupakan bangsa yang pertama kali mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia dari penjajahan Belanda. Saat itu, bangsa Palestina masih memiliki tanah air yang pasti yang sekarang sudah tak muncul lagi dalam peta dunia dan menjadi rebutan khususnya oleh Israel dan Suriah. Baru pada tahun 1948, Israel pertama kali menduduki Palestina dan sejak saat itu, perdamaian utuh tak pernah muncul lagi bagi bangsa Palestina. Tercatat beberapa perang yang tidak hanya melibatkan Israel-Palestina, tapi juga perang Arab-Israel yang makin  mencerabut bangsa Palestina menjadi pengungsi di negara lain bahkan di tanah mereka sendiri.

Letak Palestina yang sangat strategis sebelum pendudukan Israel 1948, adalah termasuk kota suci tiga agama, yaitu Jerusalem. Di kota ini, umat Islam memilik Masjidil Aqsa yang tercatat dalam peristiwa suci Isra Mi’raj, umat Kristen meyakini bahwa Yesus Kristus lahir di Betlehem, Jerusalem dan umat Yahudi memiliki tembok ratapan juga di Jerusalem. Beberapa kawasan lain yang terkenal adalah Jalur Gaza, Tepi Barat, Hebron dan lainnya yang nyaris semua kawasan sekarang sudah diblokade oleh Israel dan mempersempit ruang gerak rakyat Palestina di rumah mereka sendiri.

Penulis sendiri baru saja membaca sebuah buku yang ditulis oleh Dr. Ang Swee Chai yang berasal dari pengalaman pribadi menjadi sukarelawan kesehatan dan akhirnya membentuk lembaga kemanusiaan khusus untuk bantuan kesehatan bagi rakyat Palestina. Dari buku tersebut dapat dibaca penuturan jujur seorang dokter dari Singapura yang tidak memiliki kaitan sejarah langsung dengan konflik Israel-Palestina jatuh cinta pada rakyat Palestina yang semula dituding sebagai teroris. Setelah terlibat langsung di kamp Sabra-Shatila di Lebanon, barulah Dr. Swee (panggilan akrabnya) merasakan penderitaan sesungguhnya rakyat Palestina. Bukan sekadar terbuang dari negaranya, bahkan di negara lain pun mereka masih dikejar, dibunuh dan dibantai dengan kejam. Anda bisa merujuk pada pembantaian yang terkenal dengan Sabra-Shatila di Lebanon.

Jauh sebelumnya maraknya pemberitaan mengenai konflik yang tak berkesudahan ini (sampai sekarang) khususnya di Indonesia membuat rakyat Indonesia menjadi salah satu sahabat bagi rakyat Palestina. Bukan hanya solidaritas sesama Muslim, karena penduduk Palestina juga termasuk umat Kristen, tapi perasaan solidaritas kemanusiaan. Sebuah bangsa yang justru harus terbuang dari tanah airnya dan sampai saat ini terus bermimpi dan berjuang untuk kembali ke tanah air mereka. Entah kapan konflik ini akan berakhir dan peta Palestina akan kembali muncul di peta dunia.

tapi tetap percaya bahwa ALLAH maha pemurah lagi maha pengasih, tetap bersabar dan bertawakal disana saudara saudari ku disana rido ALLAH menyertai mu....

@baymuzaqir

0 komentar:

Posting Komentar

 
;