Senin, 10 Desember 2012

Jangan Memakai Baju Kepribadian Orang Lain

{Dan, bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka, berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan.}
(QS. Al-Baqarah: 148)


{Dan, Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat.}
(QS. Al-An'am: 165)



{Sungguh, tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing).}
(QS. Al-Baqarah: 60)


Setiap manusia memiliki kelebihan, potensi dan bakat masing-masing.
Dan, salah satu keagungan Rasulullah adalah kemampuannya untuk
menempatkan setiap sahabatnya sesuai dengan kemampuan, bakat, dan
kesiapan mereka masing-masing. Ali misalnya, ditempatkan pada posisi
kehakiman, Mu'adz dalam masalah keilmuan, Ubay yang menyangkut al-
Qur'an, Zaid dalam masalah Faraidh, Khalid ibn Walid dalam persoalan jihad,
Hassan dalam masalah syair, dan Qais ibn Tsabit dalam orasi.


Menempatkan parfum di tempat pedang tentu sangat berbahaya
sebagaimana pedang kala ditempatkan di tempat parfum.
Larut dalam kepribadian orang lain pada hakikatnya adalah bunuh diri. Memakai
baju kepribadian orang lain adalah sebuah pembunuhan yang direncanakan.
Salah satu tanda kebesaran Allah adalah perbedaan sifat yang ada
pada manusia dan karakter yang mereka miliki, serta perbedaan bahasa
dan warna kulit mereka. Abu Bakar dengan kelembutan dan wataknya
yang pengasih telah memberikan manfaat bagi umat dan agama. Umar dengan
sikapnya yang keras dan keteguhannya telah membangkitkan Islam dan
pemeluknya. Artinya, menerima dengan penuh kerelaan pemberian yang
ada pada diri Anda, merupakan karunia. Oleh sebab itu, kembangkanlah,
tumbuhkanlah, dan dapatkanlah manfaat darinya.


{Allah, tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.}
(QS. Al-Baqarah: 286)


Taklid buta dan terlalu mudah melebur ke dalam kepribadian orang
lain merupakan penguburan hidup-hidup terhadap bakat yang Allah berikan,
pembunuhan terhadap kemauan, dan penghancuran sistem terhadap
karakter penciptaan manusia itu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;