Senin, 20 Mei 2013

Memilih Pemimpin Pilihan


Kondisi politik di tanah air semakin menghangat karena tahun 2013 ini merupakan tahun politik. Pemilihan kepala-kepala daerah hampir bersamaan di berbagai daerah. Strategi masing-masing partai politik untuk mempersiapkan calon presiden 2014. Berbagai partai politik mempersiapkan para calon legislatif sesuai  standard dan harapan masing-masing partai politik untuk mendapatkan kemenangan pada pemilihan presiden tahun mendatang.
Berbagai tokoh nama-nama mulai bermunculan dan hasil-hasil survei pun telah dilakukan untuk mencari sosok tokoh pemimpin negara ini lima tahun ke depannya. Inti dari pesta demokrasi ini adalah memilih pemimpin pilihan yang tepat. Namun, tidak mudah menentukan pilihan pemimpin yang tepat. Sebab banyaknya para calon masih berdasarkan popularitas. Bermodalkan populer sehingga berani mencalonkan diri menjadi calon presiden 2014. Apakah cukup hanya bermodalkan populer mencalonkan diri menjadi pemimpin?


Nama-nama calon presiden 2014 belakangan yang muncul mulai dari latarbelakang politisi, pengusaha, pengacara hingga artis. Beberapa nama yang mencalonkan diri dan dicalonkan untuk menjadi pemimpin yaitu Roma Irama, Farhat Abas, Dahlan Iskan, Mahmud MD, Jusuf Kalla, Prabowo, Abu Rizal Bakri, Surya Paloh, Hatta Rajasa, Wiranto dan nama lainnya. Bahkan Jokowi masuk pada nominasi untuk dicalonkan presiden karena ketokohan atas perubahan yang dilakukannya memimpin DKI Jakarta. Ketokohan dibuktikan dengan sosok seorang pemimpin yang melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

Panggung politik mengalami masalah yang sama setiap keperiodean jika pemimpin hanya mencari kekuasaan tanpa membawa perubahan bangsa menuju kemajuan dan mewujudkan jiwa berdemokrasi pada rakyat. Pilihan untuk memilih pemimpin bukan sekedar rutinitas dalam berdemokrasi tetapi menemukan pemimpin yang siap dan mau mengabdikan diri bagi kepentingan kesejahteraan rakyatnya.

Masyarakat menginginkan pemimpin membawa perubahan dengan bermodalkan kemauan untuk mengabdikan diri kepentingan rakyat, melepaskan diri dari kekuasaan dan jabatan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu mengeruk keuntungan didalamnya.

Pemimpin yang bagaimana?


Masyarakat memiliki pilihan dalam menentukan pemimpin yang diharapkan ke depannya. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi untuk mencapai kesejahteraannya. Menurut jajak pendapat Litbang  23-25 Mei 2012, pemimpin yang  berintegritas berada pada urutan tertinggi yaitu sebesar 66,2%, kemudian pengalaman (rekam jejak) sebesar 15,4%, kemampuan intelektual sebesar 10,9%, latarbelakang partai sebesar 2,5% dan menurut usia sebesar 1,7%. 


Pemimpin berintegritas berarti menunjukkan konsistensi antara perkataan dan tindakan sesuai nilai dan etika. Artinya berintegritas lebih menunjukkan pada tindakan pada kebenaran dan kejujuran. Jajak pendapat ini mungkin dapat mewakili pemimpin yang diharapkan masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat memilih dari berbagai nama-nama calon capres dan cawapres mendatang sesuai dengan pilihan masyarakat. Kehidupan berdemokrasi harus didukung partai politik dan pendidikan politik yang sehat di masyarakat. Pemimpin yang berintegritas yang menjadi harapan masyarakat harus mampu mendidik masyarakat dalam berpolitik yang sehat. Sehingga mencapai kehidupan demokrasi dan kesejahteraan demi kemajuan bangsa. Semua pihak harus saling bekerjasama dan saling mendukung dalam melangkah pada satu tujuan demokrasi dan keadilan sosial. Kesenjangan sosial dapat diperkecil dengan pertumbuhan ekonomi menuju pada pemerataan. Semua hal ini dapat terwujud jika terpilihnya pemimpin pilihan rakyat.

Pemimpin bukan sekadar jabatan dan kekuasaan yang melekat di dalamnya, namun terkandung tugas dan tanggungjawab melayani dan melindungi masyarakat. Penantian panjang masyarakat menginginkan sosok pemimpin yang mampu melakukan gerakan perubahan. Masyarakat akan semakin apatis terhadap pemimpin jika dari periode ke periode pemimpin hanya menunjukan ambisi akan kekuasaan dan pencitraan belaka. Program yang tidak terlalu muluk-muluk, lebih baik program yang sederhana dapat dilakukan dan sesuai dengan sasaran. Banyak program-program yang mengatasnamakan kepentingan rakyat tetapi minim implementasi.

Bergulirnya waktu semoga sosok pemimpin yang diharapkan masyarakat dapat terwujud. Tidak mudah dan tidak sulit jika ada kemauan bekerjasama dalam mewujudkan kehidupan berdemokrasi. Masyarakat harus cerdas dalam menentukan pilihan pemimpin yang dipilih. Pemimpin berintegritas inilah harapan masyarakat.

Semoga dapat terbukti membawa perubahan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimulai dari pembangunan sosial dalam mencapai pembangunan ekonomi dan politik yang sehat. Sebab pembangunan sosial merupakan meningkatkan kualitas hidup manusia. Tingkat kualitas hidup manusia dapat menentukan kualitas kehidupan berbangsa. 


@baymuzaqir

0 komentar:

Posting Komentar

 
;