Rabu, 10 April 2013

For The Haters Read This!!!


Setiap manusia yang Allah ciptakan sama sahaja, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan dan masing-masing mempunyai hati dan perasaan. Adakalanya kita tertawa dan adakalanya kita  bersedih dan menangis. Ada juga manusia yang mudah tersinggung dan terasa hati, dan ada juga manusia yang cuek bebek, Apa yang membedakannya di sini ialah bagaimana cara manusia menyikapinya.
Terasa hati? Pernahkah anda terasa hati dengan rekan-rekan anda? Bagaimana ia berlaku? Adakah teguran itu daripada golongan yang lebih baik daripada anda ataupun sebaliknya? Pernahkah anda perhatikan cara teguran mereka? Adakah teguran mereka itu secara nasihat ataupun halus dan berbaur sindiran? Saya sendiri tidak terlepas daripada disindir oleh rekan-rekan. Bukan sekali ataupun dua kali. Tetapi sudah berpuluh kali. Apa yang saya lakukan hanyalah berdiam diri.



Teguran selalunya berlaku dalam kalangan keluarga dan rekan-rekan. Ia akan terjadi di kalangan orang yang rapat dengan kita. Ada jenis teguran secara nasihat-menasihati dan ada juga jenis teguran secara sindir-menyindir. Yang baiknya ialah menegur dengan cara menasihati, dan yang buruknya ialah menegur secara menyindir. Tetapi, siapakah yang sanggup menegur dengan cara menasihati?
Hanya segelintir orang daripada kita yang sanggup menegur secara menasihati. Selebihnya  lebih suka menegur secara halus iaitu dengan cara sindiran. Ini adalah ujian yang sangat berat kepada kita terutamanya kepada golongan yang telah banyak melakukan ibadat seperti wanita-wanita yang bertudung labuh dan menutup aurat juga tidak terlepas daripada perbuatan ini. Adakah mereka sudah merasakan diri mereka sudah mulia ataupun mereka melakukannya secara tidak sedar?
Saya tidak bermaksud ingin mengaibkan siapapun, tetapi secara analisis yang saya lakukan, kebanyakan daripada rekan-rekan saya boleh dikatakan daripada golongan baik-baik dan selalu menyertai usrah dan berqiamullail, apabila mereka melihat keburukan seseorang, mereka secara tidak langsung lebih suka menyindir dan mengata di belakang.

Tidakkah mereka sayang pada pahala yang mereka kumpul? Tidakkah mereka fikir akan perasaan orang lain terutama daripada golongan yang mudah terasa hati? Daripada hadis riwayat al-Hakim,
"Sebaik-baik sahabat ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik-baik jiran di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya."
Sindiran itu sangatlah tajam yang boleh meresap menusuk ke dasar qalbu (hati) serta mengusik jiwa kita. Perbuatan sindiran inilah yang mengakibatkan kepincangan dalam sesuatu hubungan yang telah lama terbina dan akibat daripada perbuatan buruk inilah menjadikan kebencian si penyindir membuak-buak apabila isu sensitif di besar-besarkan.
Sindiran ini juga memberi kesan negatif terhadap si penerima sindiran. Berkemungkinan si penerima sindiran pada permulaannya berdiam diri dan memendam perasaannya, tetapi apabila tiba masanya, dia akan menjadi berdendam kepada si penyindir. Pada masa inilah si penerima sindiran akan meluahkan dan mengungkit-ungkit apa yang dipendamnya selama ini.
Pepatah mengatakan, "Lidah itu tidak bertulang" tetapi disebabkan lidahlah membuak-buaknya api permusuhan manusia. Hanya disebabkan satu perkataan sahaja, membuatkan hati yang mendengarnya terluka dan sesuatu ukhuwah yang dijalinkan menjadi berantakan.

Justeru, marilah kita sama-sama mengubah diri kita, mengubah gaya hidup, saling hormat-menghormati hak sesama kita, membudayakan sifat saling nasihat-menasihati, serta menegur dengan cara yang berhikmah agar orang yang ditegur dapat menerimanya dengan hati yang terbuka.
Tetapi, tegur itu biarlah kena pada masa dan tempatnya. Iman Syafie' berkata, "Nasihatilah diriku dikala aku sendirian, janganlah kau menasihatiku ditengah keramaian kerana nasihat di hadapan umum adalah sebahagian dari penghinaan yang tidak suka aku mendengarnya. Jika engkau enggan dan tetap melanggar kata-kataku, maka engkau jangan menyesal jika aku enggan menurutimu." Biarlah kita menegurnya bukan di kalangan ramai orang kerana menegur di tempat ramai orang bisa menjatuhkan martabat seseorang. Kita telah memalukannya di hadapan orang ramai. Apakah perasaan kita apabila kita berada di tempat mereka? Renung-renungkanlah.

"Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, dia tidak boleh menzalimi dan menghinanya. Barang siapa yang membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat."
HR. Ibnu Umar Ra. Kitab Sahih Muslim: 4677).

Buangkanlah sifat mencari kesalahan dan menyalahkan orang lain. Tutuplah aib mereka jika kita tidak mahu menampakkan aib kita kepada orang lain. Jika kita berubah untuk menjadi baik kerana Allah, Allah akan menghantar orang-orang baik untuk bersama kita.
Jikalau kita asyik menyindir orang, tidak mustahil juga suatu hari nanti, orang yang kita sindir itu  akan menjadi individu terbaik dan terhebat daripada kita. Pada masa itulah kita akan merasa sangat-sangat bersalah dan kesal di atas perbuatan yang kita lakukan terhadap orang yang kita sindir pada suatu ketika dahulu.
Maafkanlah dengan menerima segala kekurangan yang ada pada mereka. Al-Hasan bin Wahab berkata, "Salah satu hak berteman adalah memberi maaf di atas kesalahan yang terjadi dan tidak mencelanya."  Ingatlah kebaikan orang lain terhadap kita, dan janganlah mengungkit-ungkit kebaikan kita terhadap orang lain. Maafkanlah dan lupakan setiap kesalahan yang orang lakukan terhadap kita. Dengan melupakan kejahatan orang terhadap kita, maka timbullah perasaan kasih sayang yang terpancar dalam diri dan akan menarik perhatian orang untuk menyayangi kita.

Bagaimana menghadapi orang dekat yang suka menyindir?
Orang ini mungkin meresahkan bagi dirimu jika kamu berada di tengah kumpulan orang-orang, dan dia menyindirmu. Bagaimana menghadapi orang yang suka menyindir?

sabar yang terutama. dan koreksi diri apa yang telah kita lakukan. berubah lah ke yang baik.
sungguh jika mereka menyindir kamu karena keburukan kamu berarti mereka sayang samua kamu. dan ingin kamu menjadi baik. syukurilah itu. tapi jika menyindir kamu tampa salah dari kamu berarti itu ujian bagi kamu "sesungguhnya sebagian manusia adalah ujian bagi manusia lainnya"
maka barang siapa yang bisa bersabar maka surga tempatnya. ALlah tidak pernah lengah dan tidak pernah lalai akan hamba2 nya.
Buat si penyindir dari tersindir
Suatu ketika
jari jemari ini mengukir kata-kata tanpa tinta
Tiada yang tau dan semua hanya bisa berprasangka
Tentang siapa dan bagaimana, tentang sifat dan perilaku nya

Percayalah, sindiran-sindiran tak akan mempan

kata-kata itu hanya lewat tak berbekas
jika mau, pandanglah dan bisikanlah
niscaya mengertilah ia

Ceritakan apa yang seharusnya diceritakan

jangan tahan atau batasi
atau hanya ingin menguji
hati itu tidak akan mengerti karena pilu dan biru

Setiap pintu akan terbuka jika diketuk, bukan didobrak

perlakukanlah selayaknya manusia memanusiakan manusia
hati dan jiwa akan luluh perlahan dengan bisikan bukan bentakan
atau dengan kepercayaan jika mau

percayakan dengan ceritamu

buat dia mendengar tentang kamu
buat dia mengerti dan biarkan
jangan menyindir ataupun tersindir
sindiran tak akan mempan untuknya, karena hatinya beku
lama, lama sekali dingin membiru

Kepercayaan dan bukan sindiran

siapa yang menolak
akan senang bukan kepalang yang menerima
akan ikhlas dan tersenyum yang memberi

siapapun ingin bebas dan bukan dikekang

karena jiwa ini milik masing-masing dan Tuhannya
siapapun ingin bebas dan bukan ditertawakan
karena hati ini milik semua dan warnailah ia

@baymuzaqir


0 komentar:

Posting Komentar

 
;